Laman

Senin, 11 Januari 2016

pola makan ala rasululah

Nabi Muhammad SAW memang menjadi suri tauladan untuk segala aspek kehidupan umat sejak dahulu hingga pada masa sekarang ini. Mulai dari ahklak hingga ke pola makan sudah diatur sedemikian rupa untuk menjadi contoh yang baik bagi umatnya. Sepintas masalah makan ini tampak sederhana, namun ternyata dengan pola makan sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh yang merupakan harta yang paling berharga. Dengan mencontoh pola makan Rasulullah SAW, kita sebenarnya sedang menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan. 

Terbukti, Rasulullah SAW hanya pernah dua kali sakit semasa hidupnya. Itu pun bukan karena kesalahannya tidak menjaga kesehatan. Sakit yang pertama terjadi karena Nabi Muhammad SAW diberi racun oleh seorang perempuan Yahudi saat berada di Madinah, sakit yang kedua terjadi saat Ia akan dijemput malaikat maut menjelang ajalnya. Selebihnya, Rasulullah menjalani hidupnya dengan sehat, kuat dan bugar. Berikut ini merupakan menu makan Rasulullah Sallallahu A’laihi Wasallam agar Sehat dan berberkah dan mendapatkan amal.

Rasulullah SAW membiasakan diri untuk bangun sepertiga malam untuk menghirup udara yang masih segar. Ini merupakan asupan pertama untuk tubuh Rasulullah SAW sebelum menunaikan shalat Subuh. Ternyata kebiasaan Nabi Muhammad ini menurut pakar kesehatan baik untuk optimalisasi proses metabolisme di dalam tubuh. Pasalnya udara yang dihirup pada sepertiga malam sebelum Subuh masih bersih dan belum bercampur dengan zat berbahaya. Ini juga membantu menunjang vitalitas dalam menjalani aktivitas seharian. 

Mulut dan Gigi merupakan organ yang penting bagi yang selalu dijaga oleh Rasulullah SAW. Untuk urusan ini, Nabi  SAW menggunakan Siwak yakni dahan atau akar dari pohon Salvadora persica yang digunakan untuk membersihkan gigi, gusi dan mulut. Oleh karena itu semua dahan atau akar pohon apa saja boleh digunakan untuk bersiwak jika memenuhi persyaratannya, yaitu lembut. Rasulullah memang sangat perhatian dengan organ untuk mengunyah makanan ini. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.

Pada pagi hari, Rasulullah SAW membuka menu sarapannya dengan madu dan air putih. Memang khasiat madu sangat banyak untuk kesehatan. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an dan penelitian para ahli. Al-quran menjelaskan bahwa madu dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.

Menjelang waktu siang, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam senantiasa mengonsumsi tujuh butih kurma ajwa’ (matang). Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda, “Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”.

Hal itu terbuki ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar. Racun yang tertelan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam kemudian dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Salah seorang sahabat, Bisyir ibu al Barra’ yang ikut makan tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam selamat dari racun tersebut.

Pada waktu sore, Rasulullah baru makan makanan yang cukup berat yakni roti yang dicampur dengan minyak zaitun dan cuka. Ini berfungsi mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.

Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut. Menurut Prof. Dr. Musthofa, di Mesir deudanya mirip dengan sabbath dan ba’dunis. Mungkin istilahnya cukup asing bagi orang di luar Arab, tapi dia menjelaskan, intinya adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat.

Disamping menu wajib di atas, ada beberapa makanan yang disukai Rasulullah tetapi tidak rutin mengonsumsinya. Diantaranya, tsarid yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak. Beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu air, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian, beliau juga senang makan buah anggur dan hilbah (susu).

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan cucu-cucunya. Pernah pula Rasulullah lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah radiyallahu’anha.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Hal itu yang melatari, beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.

Pola makan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis).

Fakta-fakta di atas menunjukkan pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis). Inilah yang disebut dengan siklus alami tubuh yang menjadi dasar penerapan Food Combining (FC).

Selain itu, ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk tidak dikombinasikan untuk dimakan secara bersama-sama. Makanan-makanan tersebut antara lain:
  1. Jangan minum susu bersama makan daging.
  2. Jangan makan ayam bersama minum susu.
  3. Jangan makan ikan bersama telur.
  4. Jangan makan ikan bersama daun salad.
  5. Jangan minum susu bersama cuka.
  6. Jangan makan buah bersama minum susu 

 Menjaga Kesehatan Itu Penting Menurut Ajaran ISLAM


 dakwatuna.com – Agama kita yaitu Islam sungguh luar biasa dalam memberikan perhatian terhadap persoalan kesehatan. Karena kesehatan merupakan salah satu unsur penunjang utama dalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT dan bekerja serta aktivitas lainnya. Imam asy-syatibhi dalam Kitabnya Fi Ushul Al-Ahkam, mengatakan bahwa tujuan kehadiran agama Islam dalam rangka menjaga agama, jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan. Oleh karena itu dalam melaksanakan tujuan kehadiran agama Islam tersebut, maka kesehatan memegang peranan yang sangat urgen. Tanpa adanya kondisi kesehatan seseorang , maka dengan sendirinya berbagai upaya untuk memenuhi kewajiban pokok akan sulit dilaksanakan. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kesehatan merupakan modal pokok dalam mencapai tujuan kehadiran agama.
Dalam khasanah Islam ada dua terminologi populer yang artinya sehat yaitu Ash Shihah dan Al Afiat. Menurut salah satu ulama bahwa makna Ash Shihah itu adalah bentuk kesehatan yang meliputi jasmani/raga/lahiriah sedangkan Al Afiat adalah bentuk kesehatan yang meliputi rohani/jiwa/ batiniah. Islam jauh-jauh hari sudah memberikan petunjuk secara jelas, komplit dan terpadu tentang konsep pentingnya menjaga kesehatan baik seara jasmani maupun rohani.
Berikut adalah konsep menjaga kesehatan jasmani menurut islam yaitu :
  1. Menjaga Thoharoh artinya menjaga kesucian dan kebersihan dari semua aspek mulai dari sekujur badan,makanan,pakaian,tempat tinggal maupun lingkungan. Imam al-Suyuthi, ‘Abd al-Hamid al-Qudhat, dan ulama yang lain menyatakan, dalam Islam menjaga kesucian dan kebersihan termasuk bagian ibadah sebagai bentuk qurbat, bagian dari ta’abbudi, merupakan kewajiban, sebagai kunci ibadah. Dari ‘Ali ra., dari Nabi SAW, beliau berkata, “Kunci shalat adalah bersuci,” (HR. Ibnu Majah, al-Turmudzi, Ahmad, dan al-Darimi). Dari Abu Malik, Al Harits bin Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata telah bersabda Rasulullah SAW : ‘Suci itu sebagian dari iman. (Muslim).
  2. Menjaga Makanan. Ajaran islam selalu menekankan agar setiap orang memakan makanan yang baik dan halal, baik dan halal itu baik secara dzatnya maupun secara mendapatkannya. Allah memerintahkan kita untuk memakan makanan yang halal dan baik sebagaimana dalam Firman Allah SWT di dalam Alquran, yang artinya : “ Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”(Q.S. Al Maidah : 88). “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan; karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (Q.S Al Baqarah : 168). Hal ini menunjukkan apresiasi Islam terhadap kesehatan, sebab makanan merupakan salah satu penentu sehat tidaknya seseorang. Sebagai salah sau contoh makanan yang halal adalah sayuran. Menurut Prof. Dr. Musthofa dari Mesir menyatakan bahwa sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi untuk menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.
  3. Ajaran Islam ternyata begitu sangat lengkap dan sempurna. Bahkan olahraga saja ternyata dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW seperti olahraga berenang, memanah, berlari, berkuda, bergulat, dan sebagainya. Jadi umat Islam jangan malas berolahraga. Olahraga bertujuan untuk menjadikan manusia sehat dan kuat. Dalam Islam, sehat dipandang sebagai nikmat kedua terbaik setelah Iman. Selain itu, banyak ibadah dalam Islam membutuhkan tubuh yang kuat seperti shalat, puasa, haji, dan juga jihad. Bahkan Allah sebetulnya menyukai mukmin yang kuat. Oleh karena itu, olahraga itu perlu.Dari Abu Hurairah RA. Bahwa Rasulullah SAW bersabda “Orang mu’min yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mu’min yang lemah”. Adanya kesan di dunia barat bahwa agama Islam “mengharamkan” olah raga sehingga negara-negara berpenduduk mayoritas muslim tidak memiliki prestasi menonjol di bidang olah raga.Padahal, sesungguhnya tidak demikian. Justru Nabi Muhammad SAW menganjurkan para sahabatnya (termasuk seluruh umat Islam yang harus mengikuti sunnahnya) agar mampu menguasai bidang-bidang olah raga terutama berkuda, berenang, dan memanah.
    Tiga jenis olah raga yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW itu dapat dianggap sebagai sumber dari semua jenis olah raga yang ada pada zaman sekarang. Ketiganya, mengandung aspek kesehatan, keterampilan, kecermatan, sportivitas, dan kompetisi. Sebagaimana Sabda Nabi SAW “Ajarkan putera-puteramu berenang dan memanah.” (HR. Ath-Thahawi).“Lemparkanlah panahmu itu, saya bersama kamu.” (Riwayat Bukhari).“Kamu harus belajar memanah karena memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.” (Riwayat Bazzar, dan Thabarani).“Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda).” (Riwayat Muslim). “Berlari-lari kecillah kamu” (HR Bukhari)
Adapun konsep menjaga kesehatan rohani menurut islam adalah sebagai beriku :
  1. Perbanyak Ibadah artinya memperbanyak melakukan hal-hal yang diperintahkan oleh Allah SWT sebagai contoh mendirikan sholat 5 waktu. Sebab kalau orang yang selalu melaksanakan perintah Allah batiniahnya akan bahagia sebab tidak akan merasa melanggar perintah Nya.Sehingga jiwanya akan tenang,tentram dan damai.Adapun makna ibadah itu tidak hanya sebatas shalat, akan tetapi makna ibadah dalam interpretasi yang sangat luas adalah semua perkara /pekerjaan yang diniati untuk mencari ridho Allah SWT itu adalah ibadah. Dan semua ibadah akan di terima oleh Allah SWT asalkan memenuhi 3 unsur, pertama, Niat.Niat disini harus di ucapkan di dalam hati , Kedua, Ikhlas, Ketiga,dengan Ilmu. Senyum pun terhadap sesama manusia juga termasuk ibadah. Bekerja dengan niat menafkahi keluarga juga ibadah.Makan dengan niat untuk menambah kekuatan agar bisa ibadah kepada Allah juga termasuk ibadah. Bukankan manusia diciptakan oleh Allah hanya untuk beribadah? Sebagaimana Firman Allah SWT yang artinya : “ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah-Ku”. (QS. Al Dzariyat : 56). Inilah tujuan yang utama dari penciptaan manusia, yaitu agar manusia hanya beribadah kepada Allah. Hal ini menunjukkan bahwa tidaklah Allah menciptakan manusia karena Allah butuh kepada manusia, akan tetapi justru manusialah yang membutuhkan Allah. Dan ayat ini menunjukkan pula tentang wajibnya manusia untuk mentauhidkan Allah dan barang siapa mengingkarinya maka ia termasuk orang yang kafir, yang tidak ada balasan baginya kecuali neraka.
  2. Perbanyak Berdzikir artinya memperbanyak mengingat Allah SWT, baik dalam kondisi senang maupun susah, baik dalam keadaan siang maupun malam, baik dalam situasi sepi maupun ramai. Dengan bahasa lain berdzkir itu tidak mengenal waktu dan tempat artinya kapan pun dan dimanapun berdzikir itu bisa dilakukan. Berdzikir boleh dengan lapadz apa saja sepanjang itu masih dalam kategori kalimat thoyyibah.
  3. Berkhusnudzon ( berbaik sangka ) artinya sebuah sikap yang mewujudkan keadaan jiwa dengan berprasangka baik/berpikiran positif. Baik itu berprasangka baik kepada Allah maupun sesama manusia. Hal ini sungguh ditekankan oleh Rasulullah SAW agar kita umatnya selalu berprasangka baik kepada siapapun.Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah kalian dari buruk sangka, karena buruk sangka itu sedusta-dusta perkataan (hati). Janganlah kalian mencari-cari berita keburukan orang lain, janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain, janganlah kalian bersaing yang tidak sehat, janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling membelakangi. Dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara”. (HR. Muslim). Menurut Abdullah Hakam Shah, Lc menyatakan bahwa Pertama, kita harus berbaik sangka karena ternyata orang lain seringkali tidak seburuk yang kita kira. Kedua, berbaik sangka dapat mengubah suatu keburukan menjadi kebaikan. Ketiga, berbaik sangka dapat menyelamatkan hati dan hidup kita. Keempat, berbaik sangka bisa membuat hidup kita lebih legowo, karena toh Allah SWT seringkali menyiapkan rencana yang mengejutkan bagi hambaNya.
  4. Menurut Al-Qurtubi, ikhlas pada dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari pengaruh-pengaruh makhluk. Abu Al Qasim Al Qusyairi mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan sebuah riwayat dari Nabi SAW,“Aku pernah bertanya kepada Jibril tentang ikhlas. Lalu Jibril berkata,“Aku telah menanyakan hal itu kepada Allah,” lalu Allah berfirman, “(Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku yang Aku berikan ke dalam hati orang-orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku.”.
  5. Sabda Nabi SAW “ sabar adalah cahaya ” maksudnya sabar itu sifat yang terpuji dalam agama, yaitu sabar dalam melaksanakan ketaatan dan dalam menjauhi kemaksiatan. Demikian juga sabar menghadapi hal yang tidak disenangi di dunia ini. Maksudnya, sabar itu sifat terpuji yang selalu membuat pelakunya memperoleh petunjuk untuk mendapatkan kebenaran. Ibrahim Al Khawash berkata : “ Sabar yaitu teguh berpegang kepada Alquran dan Sunnah ”. Ada yang berkata : “ Sabar yaitu teguh menghadapi segala macam cobaan dengan sikap dan perilaku yang baik ”.Abu ‘Ali Ad Daqqaq berkata : “ Sabar yaitu sikap tidak mencela takdir. Akan tetapi, sekedar menyatakan keluhan ketika menghadapi cobaan tidaklah dikatakan menyalahi sifat sabar ”. Allah berfirman tentang kasus Nabi Ayyub : “ Sungguh Kami mendapati dia seorang yang sabar, hamba yang sangat baik, dan orang yang suka bertobat ”. (QS. Shaad : 44). Padahal Nabi Ayyub pernah mengeluh dengan berkata : “ Sungguh bencana telah menimpaku dan Engkau (Ya Allah) adalah Tuhan yang paling berbelas kasih ”. (QS. Al Anbiya’ : 83).
  6. Syukur menurut kamus Al Mu’jamu Al Wasith adalah mengakui adanya kenikmatan dan menampakannya serta memuji (atas) pemberian nikmat tersebut.Sedangkan makna syukur secara syar’i adalah menggunakan nikmat Allah SWT untuk dibelanjakan ke hal-hal yang di ridhoi dan dicintaiNya.
  7. Jaga Hati artinya menjaga kesucian diri dari segala tuduhan, fitnah dan perbuatan keji seperti hasud,riya,sombong,thulul amal,bakhil,ujub dan lain sebagainya. Hal ini dapat dilakukan mulai dari memelihara hati (qalbu) untuk tidak membuat rencana dan angan-angan yang buruk.
Oleh karena itu ayo jaga kesehatan kita baik kesehatan jasmani maupun rohani, mulai dari diri kita sendiri,keluarga dan lingkungan sehingga hidup kita akan damai dan bermakna.Jangan biarkan penyakit masuk pada diri Anda!


Sumber: Hadi Mulyanto, A.Ma., S.Pd.I., M.Pd.I (Dakwatuna)



Lihat Juga

21.1

Berikut 10 Besar Negara Terkuat di Aliansi Militer Islam